Kapan Perayaan Idul Fitri Muhammadiyah? Inilah Tanggal Pastinya Menurut Hisab
bogorpedia.id -, Kembali muncul pertanyaan terkait waktu perayaan Idul Fitri yang ditetapkan oleh Muhammadiyah.
Ini menjadi sorotan karena ada agenda sidang isbat yang direncanakan berlangsung pada tanggal 29 Maret 2025.
Sebagaimana telah disepakati bersama, Idul Fitri Muhammadiyah sudah diumumkan dengan jelas oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Muhammadiyah membuat keputusan berdasarkan perhitungan hilal yang setelahnya diumumkan kepada semua anggotanya.
Niat untuk Sholat Tarawih di Kalangan Muhammadiyah serta Dua Metode Melakukannya

Niat untuk Shalat Tarawih Berjamaah Sebanyak 11 Rakaat Selayaknya Dikerjakan oleh Anggota Muhammadiyah
Terkait perayaan Idul Fitri di kalangan Muhammadiyah, Sayuti, sekretaris dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada tanggal 31 Maret 2025.
Oleh karena itu, posisi Muhammadiyah jelas mengenai keputusan tentang kapan waktu pelaksanaan lebaran pertama akan diadakan.
"Pada area Indonesia, tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh di hari Senin, yaitu pada 31 Maret 2025," ujar Sayuti saat menggelar jumpa pers lewat saluran YouTube resmi PP Muhammadiyah, seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Jadwal Waktu Berbuka Dan Puasa Untuk Kota Medan Tahun 2025 Menurut Muhammadiyah Dan NU
Bukan hanya itu saja, Perpu Muhammadiyah pun mengumumkan penghitungan untuk tanggal 1 Zulhijjah 1446 Hijriah, yaitu hari Arafah, serta hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijjah 1446 Hijriah.
"1 Zulhijjah 1446 Hijriyah bertepatan dengan hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Oleh karena itu, Hari Arafah akan jatuh pada hari Kamis Pon, 5 Juni 2025, sementara Idul Adha tahun 1446 Hijriyah diproyeksikan untuk Jumat Wage, 6 Juni 2025," ujar Sayuti.
Sayuti menyebutkan bahwa informasi tersebut diberikan sebagai petunjuk bagi anggota Muhammadiyah dalam memilih cara melaksanakan ibadah puasa serta menetapkan tanggal peringatan agama untuk tahun 2025.
"Dengan demikian, penyampaiannya ini bertujuan untuk memberi petunjuk kepada anggota Muhammadiyah dan dijalankan sesuai dengan ketentuannya," ujarnya.
Profild Diri Ustaz Adi Hidayat, Seorang Anggota Muhammadiyah yang Diusulkan untuk Menggantikan Gus Miftah, Sempat Berdoa untuk Prabowo
Saat ini, pihak berwenang belum secara resmi mengumumkan tanggal awal bulan Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri karena mereka masih menantikan hasil dari sidang isbat yang akan dihelat oleh Departemen Agama.
Namun, Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri dengan nomor 1017, 2, dan 2 Tahun 2024 yang membahas Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di tahun 2025 menginformasikan bahwa hari raya Idul Fitri 1446 Hijriyah akan terjadi pada Senin (31/3/2025) serta Selasa (1/4/2025).
Berikut adalah petunjuk shalat Idul Fitri di tempat terbuka mengikuti panduan Muhammadiyah:
1. Seandainya tak ada penghalang, shalat Ied lebih baik dilaksanakan di lapangan terbuka. Seperti yang diriwayatkan dalam Hadits dari Abu Sa'id Al-Hudri: "Rasulullah SAW pernah keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tempat musholla (lapangan kosong). Yang pertamanya ia lakukan ialah melaksanakan sholat. Sesudah itu beliau berdiri menghadapi ummatnya sedangkan mereka duduk dengan tertib, selanjutnya Nabi membacakan khotbah, memberikan petunjuk serta menyampaikan arahan kepada mereka. Bila nanti beliau ingin hentikan ceramah tersebut, dia akan berhenti begitu saja; jika pula menganjurkan suatu perkara, beliau langsung menegaskannya, setelah itu acaralah usai." (Diriwayatkan oleh Bukhari)
2. Salat Idul Fitri dilaksanakan tanpa menggunakan azan atau iqomat; Menurut hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdullah: "Tiada azan pada saat salat Idul Fitri maupun Idul Adha." Setelah beberapa lama saya bertanya tentang hal tersebut, dia menjelaskan kepada saya bahwa Jabir bin Abdullah Al-Ansari pernah mengatakan tidak terdapat azan khusus untuk salat Idul Fitri ketika Imam muncul dan pun tak ada iqa'ma', sehingga tiada pengumuman apa pun serta tidak ada panggilan ataupun iqa’m dalam prosesnya ini. (Diriwayatkan oleh Bukhari).
3. Salat sunnah, baik yang dilakukan sebelum maupun sesudah salat Idul Fitri, tidak dianjurkan. Menurut hadits dari Ibnu Abbas: "Ibnu Abbas melaporkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam melakukan salat dua rak'ah di hari raya Idul Fitri. Dia tidak menyolatkannya sebelum atau pun setelah itu. Lalu dia mengunjungi kaum wanita bersama dengan Bilal, kemudian memberi perintah agar mereka berinfak." (Riwayat Bukhari)
4. Imam salat harus menempatkan sutrah di depan mereka saat melaksanakan ibadah. Ini didasari oleh hadits yang diriwayatkan Nafi' dari Ibnu 'Umar: "Rasulullah saw ketika pergi ke acara 'Id, memberikan instruksi agar tongkat diletakkan di depannya lalu beliau melangsungkan salat dengan jamaah berdiri di belakangnya, serta dia menerapkan praktik ini selama safar (shalat subuh)." (HR. Bukhari).
5. Salat Idul Fitri dan Idul Adha berlangsung selama dua rakaat, termasuk tujuh (7) kali takbir dalam rakaat pertama serta lima (5) kali takbir pada rakaat kedua. Takbir ini tidak diselingi oleh bacaaan khusus seperti yang diajarkan Nabi Saw. Menurut hadits dari Katsiir bin 'Abdillah: "Nabi SAW melakukan takbir tujuh kali saat pertama kalinya dalam salat hari raya sebelum membaca Al-Fatiha, kemudian mengambil tindakan serupa namun hanya lima kali dalam rakaat kedua." (Riwayat Imam Tirmidzi).
6. Untuk salat sunnah sebelumnya, imam bisa membaca Surah Al-A'la di rakaat pertama dan Surah Al-Ghashiyah di rakaat kedua; atau alternatif lain adalah mengucapkan Surah Qaf dalam rakaat pertama dan Surah Al-Qamar di rakaat kedua. Ini didasarkan dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Abbas: "Ibnu Abbas melapor bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasalam saat melakukan salat pada hari raya selalu membacakan Ayati Subbihimasma Rabbiikal A'dza wa Hal Atiku Haditsul Ghasyiyah." (Diriwayatkan oleh Ibn Majah).
7. Setelah menyelesaikan shalat, dilanjuti dengan penyampaian khotbah 'Id yang terdiri dari pesan-pesan moral serta dorongan untuk melakukan perbuatan baik, diawali dengan pujian kepada Allah "Alhamdulillah". Menurut hadits riwayat Abu Sa'id Al-Khudry: "Abu Sa'idi Al-Hudri melaporkan bahwa Rasul shallallahu 'alayhi wasalam keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha menuju tempat ibadah (lapangan) publik. Pertama-tama dia menyelenggarakan shalat tersebut. Usai itu, ia berdiri menghadapi ummatnya sambil mereka duduk dalam barisan, lalu beliau memberikan petunjuk, nasihat, dan instruksi kepada mereka. Ketika beliau ingin hentikannya, maka akan segera berakhir, begitu juga jika ada hal-hal tertentu yang disuruh oleh beliau." (Riwayat Bukhari).
Posting Komentar untuk "Kapan Perayaan Idul Fitri Muhammadiyah? Inilah Tanggal Pastinya Menurut Hisab"