Ingin Tahu Apa Bedanya Pekerja Keras dan Orang yang Memiliki Hobi? Cek 8 Karakteristik Ini!

Banyak individu meluangkan upaya signifikan serta berjam-jam tiap harinya demi karier mereka, bahkan kerapkali bertahan hingga dinihari atau selalu aktif pada saat weekend. Keberanian dan komitmennya tentunya patut mendapat penghargaan. Akan tetapi, keterlibatan yang intens ini bisa saja menjadikan aspek-aspek hidup diluar profesi kurang diprioritaskan, seperti contohnya adalah waktu untuk merawat minat personal ataupun rutinitas mandiri.
Menariknya, individu yang terlampau sibuk dengan tugas pekerjaannya dan tak memiliki kegiatan ekstra-profesional sering kali mengembangkan tingkah laku khas secara otomatis. Pola tersebut dapat merubah bagaimana mereka bersosialisasi, memandang hidup, bahkan menikmati momen santai. Sebagaimana dikutip dari Geediting.com pada hari Sabtu (17/05), berikut adalah tujuh karakteristik biasanya tampak pada kaum profesional gigih yang kurang memiliki kesukaan diluar lingkungan perkantoran.
1. Terus Mendiskusikan Masalah Berkaitan Dengan Kerja
Salah satu indikasi utama adalah perilaku cenderung memutarbalikkan hampir semua pembicaraan kembali ke masalah kerja atau bidang usaha mereka sendiri. Mereka sering kali kesulitan berpartisipasi dalam atau menampilkan ketertarikan pada subjek selain dari ranah profesi saat bertemu bersama-sama.
2. Mengalami Rasa Bersalah Saat Tidak Aktif Berproduktivitas
Ketika memiliki waktu senggang atau sesaat istirahat, mereka malahan kerap merasakan kecemasan dan rasa bersalah lantaran tak menghabiskannya untuk urusan pekerjaan. Pikiran mereka selalu berkutat pada tanggung jawab ataupun projek yang belum rampung, sehingga susah sekali buat benar-benar menikmati masa di luar jam kantor dengan penuh.
3. Sangatlah Susah Untuk Betul-Betul Tenang Atau Menghilangkan Stres
Mengaktifkan mode off dan beralih ke mode relaksasi merupakan tantangan besar bagi individu semacam itu. Pikiran mereka tampaknya tak pernah berhenti merencanakan, mengingat tenggat waktu, atau memikirkan persoalan pekerjaan meskipun tubuh sudah mencoba istirahat di lingkungan rumah.
4 . Tidak Mengerti Atau Sedikit Terpesona Dengan Hobi Orang Lain
Saat saudara ataupun kerabat bercerita tentang hobinya, aktifitasnya, atau minat lain diluar pekerjaan, respon yang didapat sering kali tampak monoton atau minim rasa bergairah. Mereka merasa sulit membayangkan alasan kenapa ada orang yang bersedia menyita waktunya serta tenaganya untuk hal-hal yang menurut pandangan mereka tak memberikan hasil dalam bentuk apa pun yang bisa dikatakan produktif.
5. Cenderung Menghakimi Orang yang Memilih untuk Meluangkan Waktu
Terdapat implikasi halus atau justru dengan tegas bahwa individu yang meluangkan banyak waktunya untuk kegiatan favorit atau hanya sekadar menenangkan diri dianggap kurang memiliki aspirasi atau belum sepenuhnya komited dalam kariernya. Mereka bisa saja tanpa disadari merasa lebih unggul sebab meyakini bahwa profesi adalah tujuan tunggal dan paling bermutu dalam menjalani hidup.
6. Menghadapi Kebiasaan Merasakan Kelelahan Ekstrem (Burnout) Secara Berkali-kali
Karena tubuh dan otak cenderung tidak pernah benar-benar istirahat atau mendapat distraksi signifikan dari beban pekerjaan, hal ini membuat mereka mudah terkena kelelahan parah atau burnout. Pola kerja tanpa henti tanpa adanya kegiatan penyegaran diluar jam kantor pada akhirnya akan merusak energi dan motivasi mereka secara menyeluruh.
7. Kesulitan dalam Mengatur atau Melaksanakan Kegiatan Santai yang Tak Terjadwal
Gagasan untuk melakukan hal-hal menarik dan mendadak diluar pola pikir pekerjaan biasanya tampak aneh atau agak membingungkan bagi beberapa orang. Semua aktivitas harian mereka telah disusun berdasarkan permintaan profesi sehingga cukup sulit untuk merancang atau meluangkan waktu untuk kegiatan yang tak berkaitan langsung dengan karier mereka.
8. Menilai Kualitas Diri Lebih Sering Berdasarkan Capaian Karier
Nilai pribadi dan jati diri mereka sangat bergantung pada prestasi, status, atau apresiasi yang diperoleh dalam pekerjaan. Mereka bisa merasa kosong atau kurang bernilai tanpa adanya capaian karir yang tetap, sebab tidak ada sumbangan kepuasan hidup atau definisi diri dari aspek kehidupan selain ruang kerja.
Memahami kebiasaan ini sangatlah vital dalam mengidentifikasi hambatan yang dialami oleh seseorang yang selalu fokus pada pekerjaan tanpa menjaga seimbang dengan aktivitas lainnya. Kebiasaan tersebut sering kali timbul bukan lantaran ketidaktahuan akan relaksasi, tetapi lebih kepada kurang pengetahuan tentang caranya beristirahat dan rasa bersalah saat melakukan hal itu, serta kesadarannya atas pengaruh jangka panjang terhadap kualitas hidup mereka. (*)
Posting Komentar untuk "Ingin Tahu Apa Bedanya Pekerja Keras dan Orang yang Memiliki Hobi? Cek 8 Karakteristik Ini!"