OMED Manfaatkan Perang Dagang, Incar Pasar Ekspor di AS

, JAKARTA – Perusahaan produsen peralatan medis PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED) mengantisipasi kesempatan untuk mengekspor jarum suntik ke Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025 dalam iklim yang berubah-ubah tersebut. perang dagang yang masih berlangsung.

Louis Hartanto, Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran OMED , mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini sedang memasuki tahap pertumbuhan internasional yang penuh harapan. Peningkatan tariff impor oleh Amerika Serikat sebesar 245% untuk produk jarum suntik dari Cina telah membuka kesempatan strategis bagi pembuat alat kesehatan di negara-negara lainnya sebagai alternatif, seperti halnya dengan Indonesia.

"Menanggapi perubahan pada jaringan suplai global tersebut, OMED mulai menarik banyak minat dari para pembeli potensial di pasar AS terkait produk jarum suntik mereka," katanya dalam siaran pers, Kamis (8/5/2025).

Peluang eksportasi tersebut mengukuhkan peran OMED sebagai pihak yang signifikan di dalam jaringan pasokan peralatan medis dunia. Tambahan lagi, perusahaan berpotensi meningkatkan manfaat untuk para pemilik saham serta semua stakeholder terkait.

Di kuartal pertama tahun 2025, OMED mencatatkan pendapatan sebesar Rp436,3 miliar, naik 2,08% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. year on year /YoY) sebesar Rp427,4 miliar di periode serupa tahun lalu. Laba bersih naik 15,7% hingga mencapai Rp73,1 miliar, dengan marjin sebesar 16,8%.

Pertumbuhan kinerja keuangan juga tercermin dari sisi operasional. Volume penjualan naik 4,21% YoY menjadi 611,3 juta unit, ditopang oleh segmen biotech & lab ( naik 41,0%) dan wound care ( naik 8,65%). Dari sisi harga jual, OMED menunjukkan daya tawar yang kuat dengan peningkatan average selling price pada segmen hospital furniture (naik 71,5%) dan walking aids & rehab (naik 6,11%), yang turut memperkuat profitabilitas perusahaan.

Dengan melihat laporan keuangan, OMED mencatat peningkatan aset hingga mencapai Rp2,94 triliun di akhir Maret 2025, naik sebanyak 3,9% dibandingkan dengan angka diakhir tahun 2024 yaitu Rp2,83 triliun. Sementara itu, utang perusahaan juga ikut bertambah menjadi Rp368 miliar, atau telah meningkat 11,5% dari jumlah pada akhir periode 2024 yang berada di angka Rp330 miliar, meski demikian hal tersebut masih masuk dalam jajaran struktur modal yang dikelola secara hati-hati dan bijaksana.

"Rasio hutang terhadap ekuitas (DER) berada pada tingkat sangat rendah yaitu 0,14 kali, menunjukkan profil risiko yang baik dan manajemen keuangan yang prudensial," tambah Louis.

Struktur kewajiban OMED mayoritas terdiri atas hutang perdagangan; hal ini menjaga ketertiban pembiayaan agar tetap efisien tanpa memberatkan aliran uang karena biaya bunganya. Sebaliknya, modal sendiri naik 2,8% menjadi Rp2,56 triliun dariRp2,49 triliun diakhir periode sebelumnya, menunjukkan penumpukan laba beserta perkuatan kedudukan finansial yang kuat dan berkesinambungan.

Posting Komentar untuk "OMED Manfaatkan Perang Dagang, Incar Pasar Ekspor di AS"