9 Film Live Action Legendaris yang Diadaptasi dari Animasi Disney

bogorpedia.site Film tidak hanya sekadar sesuatu yang ditonton tetapi juga menampung berbagai macam kenangan.

Sudah dari jaman dahulu, kita telah tak terasingkan oleh berbagai film Disney yang mengiringi hari-hari kami mulai dari kecil sampai menjadi orang dewasa saat ini.

Untuk sebagian besar orang, animasi-animasi Disney merupakan bagian tak terpisahkan dari kenangan masa kecil mereka.

Belakangan ini, Disney telah menyuguhkan tontonan yang memukau lagi dengan merilis versi live-action dari sejumlah film animasinya yang terkenal.

adaptasi versi hidup dari Disney menghidupkan kembali kenangan manis serta emosi yang berhubungan dengan film-film animasinya yang sudah menjadi ikon.

Berikut adalah beberapa film live-action terkenal milik Disney yang berdasarkan versi animasinya:

1. Snow White

Snow White adalah versi live-action dari film kartun klasik Disney pada tahun 1937, "Snow White and the Seven Dwarfs". Ceritanya berdasarkan cerita rakyat "Snow White" yang diciptakan oleh saudara-saudara Grimm.

Film garapan Marc Webb ini direncanakan tayang di bioskop mulai tanggal 21 Maret 2025.

Film ini telah menyebabkan sejumlah polemik, terkait dengan penentuan aktor serta representasi tokoh yang ada; oleh karena itu, Disney berencana untuk membatasi tayangan perdananya.

Walaupun terdapat pro kontra, sejumlah besar penonton tidak sabar ingin menyaksikan cara Disney membangkitkan kembali cerita legendaris tersebut dengan gaya saat ini.

Versi live-action Snow White ini masih akan menggambarkan cerita klasik tentang kehidupan seorang putri cantik yang terpaksa melarikan diri dari ibunya tiri yang jahat.

Kisah dalam film ini akan menggambarkan persahabatan antara Snow White dan ketujuh kurcacinya, di mana mereka bersama-sama bertarung melawan Ratu Jahanam tersebut.

Berbeda sedikit dengan versi kartun sebelumnya, Snow White pada film kali ini akan diperlihatkan sebagai wanita yang kuat dan berkarakter tulen.

2. The Little Mermaid

"Film 'The Little Mermaid' (2023)" merupakan versi live-action dari kartun Disney tahun 1989 yang berjudul serupa.

Film ini disutradarai oleh Rob Marshall dengan naskah yang ditulis oleh David Magee.

Cerita 'The Little Mermaid' ini berdasarkan legenda rakyat 'The Little Mermaid' yang diciptakan oleh Hans Christian Andersen serta adaptasi film animasi Disney dari tahun 1989.

Cerita dalam film ini berpusat pada Ariel, seorang putri duyung remaja yang memiliki hasrat besar untuk mengeksplorasi dunia di atas permukaan lautan.

Setelah menolong Pangeran Eric dari kehancuran kapalnya, Ariel memutuskan untuk tinggal di darat.

Dia berdamai dengan penyihir laut Ursula dan bertukar suara menjadi kaki manusia.

Ariel perlu meraih hati Pangeran Eric sebelum batas waktu dari kesepakatan tersebut habis.

Film versi live action tersebut diluncurkan pada 26 Mei 2023 di Amerika Serikat dan ditampilkan di Indonesia mulai tanggal 24 Mei 2023.

Rilis film "The Little Mermaid" menerima beragam respon dari para penonton, memuji performa Halle Bailey dan aspek visualnya sementara juga menghadapi sejumlah kritik terkait modifikasi jalannya cerita dibandingkan versi kartun klasiknya.

Terpilihnya Halle Bailey sebagai Ariel sudah memberikan keragaman yang lebih luas di antara film-film Disney.

Film ini menyatukan lagu-lagu klasik dari serial animasinya bersamaan dengan beberapa lagu terbaru yang diciptakan oleh Alan Menken dan Lin-Manuel Miranda.

3. Keindahan dan Rongga Bestial

"Beauty and the Beast" merupakan sebuah film musikal romantik fantasi live-action berbahasa Inggris dari Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2017 dan dikarahi oleh Bill Condon.

Film ini diproduksi oleh Walt Disney Pictures dan berdasar pada film animasi Disney tahun 1991 bernama sama, yang sebenarnya adalah versi modern dari cerita rakyat Perancis abad ke-18 karangan Jeanne-Marie Leprince de Beaumont.

Movie ini bercerita tentang Belle, seorang perempuan muda yang pintar dan otonom yang diculik Beast ke kediamannya.

Walaupun merasa takut, Belle akhirnya berteman dengan karyawan istana yang sangat terkesima dan mulai mengenali sisi baik dari jantung Beast.

Pada saat yang sama, seorang pemburu angkuh berinisial Gaston bersumpah akan menangkap Belle dan menjebak Beast.

Film ini memanfaatkan teknologi CGI yang maju untuk memberikan kehidupan pada tokoh-tokohnya serta latar belakang berupa istana.

Musik dalam film ini menghadirkan lagu-lagu klasik dari versi animasinya, bersama dengan beberapa komposisi terbaru yang diciptakan oleh Alan Menken dan Tim Rice.

"Beauty and the Beast" berhasil dengan gemilang baik di box office maupun dalam tinjauan kritikus, serta mendapat pujian berkat tampilan visualnya yang menakjubkan, akting para pemainnya, dan soundtrack-nya yang memesona.

Film ini menjadi salah satu produksi box office tertinggi di tahun 2017 dan sukses membawa cerita klasik "Beauty and the Beast" ke era moden dengan interpretasi baru.

"Beauty and the Beast" menyuguhkan penampilan yang luar biasa dari para aktornya, terlebih lagi Emma Watson dan Dan Stevens, disertai dengan tampilan visual yang memesona serta efek spesial yang sangat mengagumkan.

4. Mulan

"Mulan" merupakan versi ulang dari film animasi Disney pada tahun 1998 dengan nama yang sama.

Film tersebut rilis di tahun 2020 dengan penyutradaraan Niki Caro. Di bawah ini terdapat sejumlah detail penting mengenai karya itu.

Film ini bercerita tentang Hua Mulan, seorang gadis berani yang menyetujui bertopeng laki-laki guna mengambil alih tempat ayahnya yang sedang sakit dalam panggilan layanan militer kerajaan.

Mulan bertarung untuk menunjukkan kemampuannya di tengah-tengah tentara laki-laki dan menghadapi ancaman serangan dari musuh utara.

Film ini merupakan adaptasi dari mitos Tiongkok terkait dengan Hua Mulan serta film kartun Disney pada tahun 1998.

Film versi live-action ini lebih menekankan pada aspek realism dan aksi, di mana adegan perkelahian disajikan dengan lebih mendalam.

Sejumlah tokoh terkenal dari film kartun, misalnya Mushu sang naga, tak hadir di movie ini.

Lagu-lagu yang berasal dari film-film animasi pun tak dipakai di dalam karya ini.

Awalnya, film ini direncanakan untuk rilis di bioskop, tetapi karena pandemi COVID-19, film ini akhirnya dirilis di platform streaming Disney+ di beberapa negara.

Saat diputar, film ini menerima tanggapan bervariasi baik dari para kritikus maupun pemirsa. Sebagian orang memberikan pujian pada efek visual serta adegan petualangan dalam film tersebut, namun ada juga yang menilai bahwa terdapat kekurangan seperti kurang adanya tokoh-tokohnya yang bisa dikenali dan hilangnya beberapa lagu dari versi animasinya.

Film ini diproduksi di Tiongkok dan Selandia Baru, dengan pemeran utama Liu Yifei yang menangani sebagian besar adeganaksi miliknya sendiri.

5. Cinderella

Film live-action Disney "Cinderella" adalah adaptasi dari film animasi klasik Disney tahun 1950 dengan judul yang sama.

Film ini mengisahkan tentang Ella (Cinderella), seorang remaja perempuan yang berhati lembut. Setelah sang ayah meninggal dunia, dia harus tinggal bersama dengan ibu tiri serta kakak-kakak tirisikanya yang kejam.

Walaupun menerimaperlakukan yang tidak adil, Ella masih mengekalkan sifat baik dalam dirinya.

Hidupnya berubah saat dia menemui Sang Princely Prince, lalu dengan pertolongan dari Nyonya Fairy, dia diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam tarian istana kerajaan.

Film ini dengan setia menggabungkan unsur-unsur dasar dari cerita dongeng tradisional sambil menyisipkan sentuhan kontemporer.

Tidak hanya itu, film tersebut juga di kenal karena penataan busana yang memukau serta efek visual yang luar biasa, khususnya adegan perombakan menjadi putri oleh Cinderella dan sihir kereta dari labu.

Pemain-pemain menampilkan performa luar biasa, terutama Cate Blanchett yang memperoleh apresiasi besar untuk perananya sebagai sosok stepmother jahat.

Movie ini mengutamakan pesan-pesan tentang kerohanian seperti kesopanan, berani, serta kemampuan untuk membermaafkan.

Film "Cinderella" (2015) sukses menghadirkan cerita legendaris ini kepada generasi terbaru melalui efek visual yang menakjubkan serta akting gemilang dari semua pemainnya.

6. Aladdin

"Aladdin" (2019) merupakan sebuah film musikal fantasi live-action dari Amerika yang dikarahkan oleh Guy Ritchie.

Film ini merupakan adaptasi dari film animasi Disney tahun 1992 berjudul sama, yang mengambil inspirasi dari kisah rakyat "Aladdin dan Lampu Ajaib" yang terdapat dalam buku "Seribu Satu Malam". Produksinya dilakukan oleh Walt Disney Pictures bersama Rideback.

"Aladdin" menceritakan kisah Aladdin, seorang pemuda penjaja jalanan yang berhati mulia, yang bertemu dan jatuh cinta dengan Putri Jasmine di kerajaan Agrabah.

Saat Jafar, sang perwira jahat, merancang pengambilalihan kekuasaan, Aladdin menemukan lampu magis yang menyimpan Genie yang perkasa.

Dengan pertolongan Genie, Aladdin mencoba meraih cinta Jasmine sambil mencegah skema jahat Jafar.

Film tersebut diluncurkan pada tanggal 24 Mei 2019 di Amerika Serikat dan berhasil secara finansial, menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar AS di berbagai belahan dunia.

Sejak peluncurannya, film ini mendapat tinjauan beragam dari para kritikus, memuji permainan akting Will Smith sebagai Genie serta visualnya, namun juga ada kritikan terhadap sejumlah bagian skenario dan pengarahannya.

Tampilan Will Smith sebagai Genie merupakan salah satu keunikan paling menarik dalam film tersebut.

Film ini memiliki tampilan visual yang memesona dan efek spesial yang luar biasa, membawa kehidupan di dunia Agrabah sambil menjaga lagu-lagu terkenal dari versi animasinya serta menyisipkan beberapa lagu baru.

7. Mufasa

Film "Mufasa: The Lion King" merupakan sebuah produksi berupa drama musikal yang dipersembahkan lewat arahan sutradara Barry Jenkins, dengan skenario ditulis oleh Jeff Nathanson. Ini juga menjadi pengantar untuk film tahun 2019 "The Lion King", karya sutradara Jon Favreau.

Film ini bakal membongkar kehidupan dini Mufasa, mulai dari pengalamannya saat masih muda hingga perjalanannya menuju takhta sebagai raja dari Tanah Proud.

Kisah ini akan menggambarkan kehidupan muda Mufasa dan Scar serta perubahan dinamika antara keduanya.

Film ini diproduksi oleh Walt Disney Pictures dan menerapkan teknik pengambilan gambar serupa dengan film "The Lion King" pada tahun 2019, di mana keduanya mencampurkan unsur live-action dengan efek animasi CGI.

"Mufasa: The Lion King" tayang di bioskop mulai 20 Desember 2024.

Film ini bakal mengisahkan tentang latar belakang kehidupan salah satu tokoh paling terkenal dari Disney.

Barry Jenkins, terkenal lewat karya-karyanya dalam genre drama yang mendalam, menghadirkan gaya tersendiri ke dalam film ini dan juga bakal mempersembahkan lagu-lagu baru dari Lin-Manuel Miranda.

8. The Lion King

Film adaptasi berbentuk live-action (2019) dari "The Lion King" merupakan karya bergenre drama musical yang digarap oleh sutradara Jon Favreau serta penulis naskah Jeff Nathanson untuk studio produksi Walt Disney Pictures. Ini menjadi penggarapan ulang dari rilisan animasi asli milik Disney pada tahun 1994 dengan nama yang serupa.

Movie ini bercerita tentang Simba, seorang cubs singa yang dijodohkan untuk menjadi raja dari Pride Lands.

Tetapi, sesudah kematian sang bapak, Mufasa, Simba diperdaya untuk pergi meninggalkan kerajaannya oleh paman jahatnya, Scar.

Simba lantas memulai petualangan guna menyelami identitas sejatinya serta mengambil alih tahta kerajaannya.

Movie ini mengaplikasikan teknik animasi berbasis komputer dengan tingkat kecanggihan luar biasa untuk membentuk binatang-binatang yang terlihat amat nyata.

Pembuatan film ini berlangsung selama beberapa tahun dan mencakup partisipasi dari ratusan seniman serta teknisi.

Film tersebut rilis pada 19 Juli 2019 dan berhasil mencetak kesuksesan signifikan di bioskop serta menerima tanggapan bervariasi dari kalangan kritikus.

Banyak penggemar yang memuji tampilan visual dari film tersebut, namun sebagian lain menyoroti kekurangan dalam ekspresi emosional para tokoh-tokohnya.

Film ini menghadirkan lagu-lagu klasik dari versi animasinya beserta beberapa trek baru yang diciptakan oleh Beyoncé dan Elton John.

9. Alice in Wonderland

Film live-action Disney berjudul "Alice in Wonderland" (2010) merupakan versi adaptif serta penginterpretan ulang dari naskah karangan Lewis Carroll yang dipersembahkan di bawah arahan sutradara Tim Burton.

Film ini mencampuradukkan unsur-unsur dari "Alice's Adventures in Wonderland" dan "Through the Looking-Glass".

Alice Kingsleigh, seorang wanita berumur 19 tahun, tak sengaja terjerembap melalui liang siulan seekorkelinci dan tiba-tiba menemukan dirinya kembali di Negeri Ajaib, suatu dunia yang sempat dikunjunginya sewaktu masih kanak-kanak.

Dia akhirnya memahami bahwa dia ditakdirkan untuk menumpas rezim teroris Ratu Merah dan membawa kembali Ratu Putih ke tahta kerajaan.

Movie ini terkenal karena gaya visual ala Tim Burton, di mana setting-nya luar biasa serta tokoh-tokohnya memiliki ciri khas masing-masing.

Efek visual yang rumit membentuk alam semesta Wonderland yang penuh khayalan.

Film ini berhasil secara finansial, menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar AS di bioskop, serta meraih berbagai penghargaan, seperti Oscar untuk Kostum Terbaik dan Tata Artistik Terbaik.

Topik yang dibahas dalam movie tersebut mengenai eksplorasi identitas diri, kekuatan mental, serta pemberontakan terhadap ketidakadilan. (MG Nama Komang Putri Sawitri Ratna Duhita)

Posting Komentar untuk "9 Film Live Action Legendaris yang Diadaptasi dari Animasi Disney"