6 Kebiasaan Sepele yang Merusak Metabolisme Anda

JAKARTA, Proses metabolik merupakan serangkaian kegiatan rumit di mana tubuh mentransformasikan asupan makanan menjadi sumber daya energi penting bagi aktivitas fisiologisnya. Selain itu, sistem ini terus-menerus bertugas dalam memelihara tingkat energi, mood, massa tubuh, proses pencernaan, dan stabilitas hormonal.
Metabolisme tubuh yang efisien adalah kuncinya untuk menjaga kondisi fisik tetap prima dan bugar. Akan tetapi, seringkali kita tidak menyadarinya, terdapat berbagai rutinitas harian justru dapat menghambat proses metabolis dalam tubuh.
Bila proses metabolisme mengalami gangguan, beberapa fungsi dalam tubuh akan ikut terdampak dan bisa menyebabkan beragam permasalahan kesehatan.
Dikutip dari laman Eat This Not That Berikut adalah beberapa kebiasaan sederhana yang dapat menurunkan kemampuan metabolisme tubuh.
1. Konsumsi makanan dalam porsi kecil
Walaupun tampaknya efisien untuk mengurangi berat badan, konsumsi makanan dengan porsi sangat kecil malah bisa melambatkan proses metabolisme. Saat tubuh merasa kurang asupan energi, hal ini menyebabkannya masuk ke dalam mode "penghematan tenaga" atau starvation mode.
Keadaan tersebut bisa mengarah pada perlambatan metabolisme dalam tubuh yang bertujuan untuk menjaga fungsinya yang penting. Dalam kondisi demikian, tubuh akan cenderung membakar lebih sedikit kalori, menimbun lebih banyak lemak, serta membuat upaya pengurangan bobot menjadi semakin sulit.
2. Kurang asupan protein
Protein tak sekadar esensial bagi pertumbuhan otot, tetapi juga menimbulkan dampak thermic yang signifikan. Energi tambahan diperlukan tubuh dalam proses pencernaannya dibandingkan dengan karbohidrat ataupun lemak.
Kekurangan protein bisa mengurangi laju metabolisme serta memicu penipisan otot, yang sangat berfungsi dalam pembakaran kalori ketika sedang tidur atau tidak melakukan aktivitas fisik.
3. Terlalu banyak duduk
Gaya hidup duduk seharian pula jadi rutinitas sepele yang bikin sistem metabolisme badan nggak baik. Kekurangan gerakan bisa menghasilkan pembakaran kalori yang rendah, kurangi peka terhadap insulin, serta ikutan nyumbang pada naiknya kadar lemak visceral (yaitu tipe lemak di dalam perut yang cukup berisiko).
Aktivitas fisik membantu sel tubuh merespons insulin dengan baik. Kurangnya pergerakan bisa menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
4. Tidak melaksanakan latihan kekuatan tubuh
Otot mengonsumsi lebih banyak energi daripada lemak, termasuk ketika tubuh tengah beristirahat. Apabila tidak menjalani latihan kekuatan seperti bobot atau olahraga resistansi, maka massa otot cenderung berkurang.
Secara langsung, keadaan tersebut dapat mengurangi laju metabolisme basal atau jumlah kalori yang dikonsumsi oleh tubuh ketika sedang tenang.
5. Kurang tidur
Tidur kurang memiliki dampak negatif pada hormon-hormon yang mengendalikan proses metabolisme tubuh, seperti leptin dan ghrelin. Ketika tidak cukup tidur, kadar leptin—hormon yang menyampaikan rasa kenyang—akan turun, sedangkan tingkatan ghrelin—hormon yang memicu perasaan lapar—justru naik.
Kekurangan tidur bisa memicu peningkatan kadar kortisol dalam tubuh, yang berpotensi mendukung proses menyimpan lemak serta mengurangi kinerja insulin.
6. Stres
Stres berkepanjangan mengakibatkan kenaikan level kortisol, yaitu hormon yang mempengaruhi rasa lapar serta pengendapan lemak. Tingginya kadar kortisol selama periode lama bisa membuat timbunan lemak bertambah, terlebih pada area perut, dan meredupkan efektivitas proses metabolisme.
Ketegangan sering kali mengakibatkan makan emosional yang bisa meningkatkan konsumsi kalori secara berlebihan dan tak diperlukan oleh tubuh, hal ini kemudian menyebabkan kenaikan berat badan serta akumulasi lemak.
Posting Komentar untuk "6 Kebiasaan Sepele yang Merusak Metabolisme Anda"